Jumat, 29 Juli 2011

demokrasi di Kolongan..two thumbs up!!

Hari ini genap pemilihan hukum tua desa Kolongan, hhm, suasana kantor hukum tua cukup rame banget sih. Dan suntuknya kita disuruh kesana buat ngeliat suasana disana gimana. Well, akhirnya aku dan teman-teman merapat kesana. Hmm, ada sesuatu yang beda dari sistem pemilihan hukum tua di desa ini. Bayangin, setiap calon didampingi istri wajib duduk di kursi singgasana yang udah disediain di depan ruangan. Jadi, selama pemilihan mereka harus duduk manis di depan, dan uniknya benar-benar mirip pesta kawin aja:D
Unik kan, tapi pemilihan hukum tua di desa ini cukup antusias sekali dan disambut warga sangat baik sekali. Buktinya masyarakat di desa ini gak ingin melewatkan sedikit waktunya buat nyia-nyiain kesempatan buat memberikan hak pilihnya. Ini membuktikan sistem demokrasi di desa ini sudah berjalan dengan cukup baik.
Bisa acungkan jempol la buat desa ini..two thumbs up. Siapapun yang menang, mudah-mudan dia pemimpin yang punya akuntabilitas yang tinggi dan bebas dari KKN .:)

Senin, 25 Juli 2011

"jangan sesalkan sebuah perpisahan, sesalkanlah sebuah pertemuan. karena melalui pertemuanlah kamu dihadapkan dengan perpisahan"

Kamis, 21 Juli 2011

sensasi 21:)

Time passed away
Tick..tock..I realize that everything will be passed
And so does my age
21 years has passed,
Getting older than the years before
That is not an easy steps that I face
Many problems, laugh and tears
I can’t count all of it
Now, in this new age
I  pray for you, God
Thanks for giving me this beautiful life, breath, and chances in this expensive life
Guide me in every steps that I take
Lead me in your way
So, I can be better than before
Thx God for this life
Happy belated to me..
*21st July 1990 - 21st July 2011*

Selasa, 19 Juli 2011

LOVE ...

Like doesn’t mean you call it LOVE
Admire doesn’t mean you call it LOVE
Care doesn’t mean you call it LOVE
Proud doesn’t mean you call it LOVE
LOVE is LOVE
But LOVE means everything of all :) 

Senin, 18 Juli 2011

penyampaian visi dan misi calon hukum tua desa Kolongan

Ehmm, hari ni betul-betul hari yang berat buat aku. Hari ketiga PL, udah banyak aja jadwal kegiatan yang numpuk di kecamatan. Salah satunya hari ni ada penyampaian visi dan misi dari calon hukum tua di desa tempat aku tinggal. Kalo di Medan sih hukum tua tu maksudnya kepala desa. Kalo di Sulawesi Utara emang namanya hukum tua. Penyampaian visi misi ini benar-benar nyita waktu luang aku selama hampir 3 setengah jam. Harusnya mulainya jam 19.00 WITA, tapi lelet sampai pukul 19.30, trus akhirnya sampai jam 22.30. Gak kebayang gimana suntuknya selama di sana.
Finally, penyampaian visi dan misi juga dimulai. Ada 3 calon yang terpilih. Dan panelisnya terdiri dari Camat Kecamatan Kalawat dan salah santu anggota DPRD Minahasa Utara. Kalo menurut aku sendiri sih dari tiap-tiap calon nyampein visi misi yang cukup bagus, hanya saja cara penyampaian mereka yang berbeda-beda. Tapi, siapapun yang terpilih jadi hukum tua wajib jadi panutan bagi tiap masyarakat khususnya desa Kolongan.
Ada salah satu permasalahan yang dibahas waktu penyampaian visi misi tadi, yaitu masalah pajak. Jujur, buat masyarakat desa sendiri, pajak itu kebutuhan mereka yang paling berat. Apalagi kalo mereka-mereka yang ga mampu atau penghasilannya kurang. Jadi, tadi pak camat nantang ketiga calon buat ngasih solusi gimana caranya supaya masyarakat yang ga taat pajak bisa lunasin hutang pajak mereka. Tapi, pada kenyataannya jawaban mereka sih rata-rata meminta kesadaran masyarakat buat taat pajak. .Hhhmm, cukup sederhana.
Ada satu ungkapan yang dikatakan Bapak Camat buat para calon terpilih. Beliau bilang “lebih baik berterus terang daripada ngoni-ngoni semua kayak tukang jual semangka ujung-ujungnya”..hahaha..cukup menarik sih ungkapannya. Maksudnya, semangka tu kan awal-awalnya pasti manis, tapi lama kelamaan dibiarkan bakal busuk. Jadi, maksud pak Camat disini agar tiap calon hukum tua gak ngumbar-ngumbar janji kayak para politisi-politisi biasa lakuin. Daripada ujung-ujungnya ngecewain masyarakat.
So, at the end of my stories, siapapun yang bakal jadi hukum tua, yang penting dia bisa bawa perubahan positif buat masyarakat. :)

Sabtu, 16 Juli 2011

cinta bak pasir dalam genggaman tangan


"Cinta itu ibarat pasir dalam genggaman sebuah tangan. Semakin kamu menggenggamnya terlalu erat, semakin banyak butiran-butiran pasir yang terlepas dari tangan kamu."



Jumat, 15 Juli 2011

Pembukaan PL II (tired but fun)

Well, hari ni bisa dibilang hari yang cukup melelahkan juga. Karna hari ni, tepatnya Jumat, 15 Juli 2011, aku hadapin yang namanya PL II. Ya, bisa dibilang semacam praktek lapangan gitu la. Praktek lapangan untuk tahun ini diadain di tingkat kecamatan. Dan aku dapat di kecamatan Kalawat, berdekatan dengan kampusku sendiri. Agak berbeda sih dari tahun lalu. Kalo tahun lalu tu PL nya masih di tingkat kelurahan, dan diadain di kota Bitung. Well, agak jauh sih dari kampusku.
Pertama, acara PL II ni dibuka dulu sama Direktur Kampus IPDN Minahasa di kampus, yah semacam pengarahan gitu sih. Terus setelah dibuka sama pak Direktur, baru semuanya diarahkan ke kantor Bupati  Minahasa Utara  untuk secara langsung dan resmi dibuka dan diterima oleh Kabupaten Minahasa Utara dan oleh Bapak Bupati sendiri. Cukup lama juga sih kegiatannya. Sebenarnya acara intinya ga lama. Tapi yang buat lama tu ya menunggu sang pejabat-pejabat yang berwenang tersebut. Dalam hati sebenarnya dongkol. Yah tapi itulah, di mana-mana ga ada yang namanya atasan menunggu bawahan, pasti bawahan yang menunggu atasan.  Dan akhirnya acara dimulai tepat pukul  09.00 WITA. Dan acara dimulai dari pembukaan yang diawali oleh laporan PL II oleh Bapak Kasatlatkab yaitu Bapak Drs.Oktovianus Kailola, lalu diikuti oleh kata sambutan Bapak Direktur IPDN Kampus Minahasa yaitu Bapak Dr.Noudy R.P.Tendean,SIP,Msi dan kata sambutan yang terakhir oleh Bapak Bupati Minahasa Utara sendiri yaitu Bapak Sompie. Lalu setelah kata sambutan, diikuti oleh penyematan tanda peserta PL II sekaligus penandatanganan tanda terima PL II , dan yang terakhir adalah doa penutup. Ga lama sih dipikir-pikir. Lalu, setelah pembukaan sekaligus penerimaan di kantor Bupati Minahasa Utara, semuanya dialihkan ke kantor kecamatan masing-masing.
Nah, setelah di drop ke kantor kecamatan masing-masing, jujur aku dan teman-teman kelompokku ga tau harus ngelakuin apa. Jujur, kami sangat ditelantarkan. Belum lagi kami ketemu dua orang gila yang berbeda latar belakang. Yang satu gila karna janda, yang satu gila karna pintar. Hahaha, well, but actually we are not getting crazy like them. Dan setelah menunggu untuk waktu yang sangat lama, akhirnya kami diarahkan untuk pergi ke induk semang masing-masing. Time goes by, finally we arrived in our place, and lucky us, kita dapat induk semang yang baik. Di samping itu fasilitasnya juga lengkap. Benar-benar kayak istana. Bukannya norak sih, tapi katrok dikit bolehlah. :D
This is the end of our journey for this one day, benar-benar hari yang melelahkan, tapi cukup fun buat dijalani. Dan akhirnya kami menutup kegiatan dengan acara tidur siang. Karna praja tidak bisa lepas dari kegiatan yang satu ini :D