Rabu, 08 Februari 2012

sense of BALLET


It’s an amazing dance. It needs a technique that no one else can study it easily. It’s about our feeling, dancing in a good mood and a good way.  It shows our elegance, with its tutu skirt, point shoes, and bounded hair. Its a dance with a difficult technique. Yeah, that’s why we call it “ BALLET”.
Hhmm,,aku bener-bener merindukan dunia ballet. Awalnya aku di lesin piano sama mama. Waktu itu umurku baru 6 tahun. Tapi, berhubung emang ga ada bakat di sana, akhirnya mama mutusin buat berhentiin aku dari piano. Daripada buang-buang uang les, tapi ilmunya ga masuk-masuk yah terpaksa jalanku buat jadi pianis handal cukup sampai disitu. Haha
So, someday aku ngelewatin tempat les, aku ngeliat pamflet “ballet school”. Wow, aku pengen nyoba tu school. Lantas aku bilang ke mama aku pengen masuk ke sana, walaupun aku ga paham betul apa tu balet. Malah aku ngiranya itu hanya sekolah dasar biasa. Mama yang awalnya juga ga ngerti apa tu balet  akhirnya nyinggah ke tempat tu, dan akhirnya mama tahu kalau balet tu ternyata les nari yang tariannya tu unik, yang berasal dari London. Dan kebetulan aku tetarik, akhirnya aku coba aja les ni. Siapa tahu bakat aku nya disini.
Hari pertama aku masuk pre-primary, yah kelas yang paling-paling awal buat pemula. Ternyata banyak juga yang ngikutin les ini, dan rata-rata mereka Chinese people. Jadi akhirnya aku membaur dengan mereka. Ga sulit buat beradaptasi di hari pertama les tersebut. Aku ngerasa benar-benar fun, yah mungkin disinalah bakatku. Akhirnya tahun demi tahun aku leawatin. Dan kenaikan tingkat di balet itu sama kayak kenaikan tingkat di sekolah biasa lo. Tiap 1 tahun. Tapi bedanya sama sekolah biasa, kalo di sekolah dasar biasa kita tu yang ngawasin guru yang selalu ngajar kita tiap hari. Tapi kalau balet, bukan miss yang ngajar kita sehari-hari yang nguji sekaligus ngawas, melainkan guru yang langsung datang dari luar negeri alias bule langsung. Bayangin dari kecil kita berarti harus pinter bahasa Inggris, kalo gak, bakal ga tau deh tu examiner ngomong apa.
Yah, aku memulai kelar pre-primary-----primary-----grade1-------grade2---------grade3------grade4------grade5----grade6-------grade7------grade8----- intermediate foundation-----intermediate... 
(ini ni pakaian balet dari pre-primary mpe primary)

((kalo yang ni namanya toe shoes, kalo buat anak kecil yang rata-rata kelas pre-primay mpe primary biasanya bahannya dari kain, tapi kalo untuk grade 1-8 biasanya dari kulit, tapi kalo yang di gambar sih ni jenis toe shoes bahan kulit)
 
(kalo ni jenis demipointe, biasanya dipake menjelang persiapan intermediate foundation)
 (character skirt & shoes, dulu aku pake jenis skirt ma shoes ni sejak naik tingkat dari grade 1-8)

 (stocking- buat yang udah dewasa, gamungkin pakai kaos kaki anak kecil lagi kan, jadi salah satu penggantinya biar paha aku yang sedikit gede tertutupi, aku pakai stocking:D)
(contoh leotard yang biasanya dipake pas balet class)
(ini sepatu yang aku tunggu-tunggu, pointe shoes, and it needs a big struggle to wear these shoes,alhasil jari kakiku ancur dan ada bercak hitam bekas luka, but its fun to wear something that has been so long you dream on:) )

Yah jenjang kelas ku Cuma sampai disitu, harusnya sih masih ada 3 tingkat lagi yang harus aku selesaiin, tapi berhubung waktu itu jadwalku buat kuliah semakin padat, akhirnya aku juga harus ngakhiri les ku sampai disitu. Padahal sayang banget  12 tahun les balet, ujung-ujungnya aku ga bisa nyelesain juga. Apalagi sekarang da jadi Praja IPDN. Ga akan ada lagi kesempatan buat nyambung di dunia balet. But, even I regret my ballet journey, I really happy and comfort to know ballet. Many experiences that I couldn’t forget.
Yah banyak sekali pengalaman berharga yang ga terlupain. Misalnya tiap 2 tahun sekali tu pasti bakal ngadain konser balet, terus Summer School. Dan waktu itu aku pernah ngikutin summer school di Singapore selama 3 hari.  Ternyata yang jadi guru baletnya waktu tu cowok. Risih juga sih, tapi mau gimana lagi, di luar tu yang berbakat nari balet tu rata-rata cowok, jadi mau ga mau dia yang ngajar. Bahkan aku akuin tariannya malah lebih bagus daripada cewek-cewek yang bawain.
Hmm, ballet itu beda dari tarian lainnya. Yang ga Cuma modal gerakan biasa, tapi kita harus punya teknik yang kuat, kaki yang kokoh, bahu yang ga bungkuk,pantat yang ga boleh tonggek (kalo tonggek, miss biasanya bakal teriak “SIMPAN PANTAT KALIAN”), gerakan yang anggun, bahkan sillabus ajarannya juga bahasa Inggris, bahkan gerakannya pakai bahasa Prancis kayak arabeche (baca: arabes)..
Walau sebenarnya aku nyeasal ga bisa nyelesain ballet sampai tamat, tapi aku punya planning kalo suatu saat nanti kalau aku punya anak cewek, nah she will finished it for me, jadi suatu saat dia bisa ikutan SOLO SEAL AWARD.hihi (ngayal tingkat tinggi)..

“dancing with the feet is one thing, but dancing with the heart is another”--anonym



Tidak ada komentar:

Posting Komentar